Blogger news

Pages

Translate

Excelent

Sabtu, 27 Juni 2015

Cerpen tentang Lingkungan



CERPEN TENTANG LINGKUNGAN

SUNGAI BERSIH, BANJIR PUN PERGI

Andi, Antok, dan Eko adalah tiga orang siswa SD Negeri Pamulang 4 yang telah berteman sejak mereka TK. Ketiga siswa tersebut sangat gemar membersihkan lingkungan sekolah. Tidak heran bila bapak / ibu guru menjadikan mereka sebagai tauladan bagi siswa yang lain. Suatu hari di bulan September, mereka sedang bermain - main di sungai selepas pulang sekolah. Mereka memang gemar mencari ikan untuk kemudian digoreng dan dijadikan lauk makan siang. Ukuran sungai yang tidak begitu besar membuat mereka mudah berjalan dari ujung ke ujung bagian sungai. Mereka menjumpai banyak sekali sampah di pinggir sungai. Mulai dari plastik, botol - botol, dll. Setelah kelelahan dan beristirahat di pinggir sungai, Andi pun berkata kepada Antok dan Eko tentang sampah yang banyak mereka jumpai di pinggir sungai. Mereka pun sepakat bahwa sampah yang menumpuk di sungai bisa mengakibatkan banjir saat musim hujan nanti. 

Suatu pagi pada saat jam istirahat di sekolah, Andi, Antok, dan Eko pergi ke kantor guru. Mereka menemui Bapak Ahmad, Wali Kelas mereka. Antok menceritakan tentang banyaknya sampah yang ada di sungai, cerita Antok pun ditimpali dan dilengkapi oleh Andi dan Eko. Mereka memberikan usul kepada Wali Kelas mereka untuk mengadakan acara bersih sungai pada saat acara bersih - bersih sekolah yang rutin dilakukan setiap hari Jum'at minggu ke-2 setiap bulannya. Usulan mereka pun ditanggapi dengan positif oleh Wali Kelas. 

Akhirnya tibalah hari dimana acara bersih - bersih sungai itu dilaksanakan. Pada pagi hari, Kepala Sekolah memberikan arahan kepada semua siswa tentang pentingnya sebuah sungai yang bersih. Kepala Sekolah juga meminta kepada semua siswa untuk membersihkan sungai dengan sungguh - sungguh dan tak lupa Kepala Sekolah menyampaikan hal - hal yang tidak boleh dilakukan selama acara bersih - bersih sungai berlangsung. Selesai acara pengarahan, dengan berbondong - bondong dan didampingi oleh Wali Kelas, para siswa menuju ke sungai yang lokasinya tidak jauh dari sekolahan. Sesampainya di tepi sungai, Wali Kelas membagi siswa kedalam beberapa kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 5 orang dan ada 1 orang siswa yang menjadi ketua serta koordinator kelompok.

Acara bersih - bersih sungai  berlangsung selama 2 jam. Setelah acara bersih - bersih sungai selesai, tampak beberapa gundukan sampah yang berhasil dikumpulkan oleh para siswa. Sampah - sampah tersebut kemudian diangkut oleh truk milik Dinas Pekerjaan Umum yang memang sengaja didatangkan untuk mengangkut sampah sungai. Sungai pun kini tampak sangat bersih. Wali Kelas menjelaskan tentang arti pentingnya kebersihan sungai agar masyarakat di sekitar terbebas dari banjir saat musim hujan datang. Oleh karena itu, kita harus selalu emnjaga kebersihan lingkungan sekitar kita termasuk kebersihan sungai agar terhindar dari bahaya banjir




Berjuang Melestarikan Lingkungan
Desa Sidin, desa Pandan Sari dilanda banjir. Penyababnya ialah hujan turun dengan deras selama dua hari. Namun, penyebab utama terjadinya banjir adalah sampah serta penebangan hutan liar khususnya di sekitar daerah aliran sungai (DAS) yang dapat menyebabkan terjadinya erosi dan pendangkalan sungai. Saat hujan deras sungai tak dapat menampung air sehingga terjadilah banjir.
Warga desa Pandan Sari bekerja bakti membersihkan lingkungan dan membenahi desa. Sampah-sampah yang terkumpul dikubur di dalam tanah agar tidak menimbulkan efek samping, dapat meyuburkan tanah serta dapat dijadikan pupuk kompos.
Sidin diangkat menjadi ketua Karang Taruna di desanya. Seperti warga desa Pandan Sari yang mulai sadar pentingnya melestarikan lingkungan, kita juga harus peduli akan lingkungan hidup di sekitar kita. Contoh cara melestarikan lingkungan adalah dengan melaksanakan reboisai dan konservasi tanah atau pengawetan tanah. Reboisasi dapat dikatakan sebagai konservasi tanah.
Dalam GBHN dijelaskan Pembangunan Nasional adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan, yaitu pembangunan yang memperhitungkan masalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal). Tujuannya adalah untuk mengurangi dampak negatif akibat pembangunan, khususnya terhadap lingkungan. Dampak negatif terhadap lingkungan yaitu :
  1. Aspek sosial
  2. Aspek lahan dan tanah
  3. Aspek air
  4. Aspek udara
  5. Aspek flora dan fauna
  6. Aspek kebisingan suara
Pemerintah telah berusaha mengurangi dampak negatif terhadap flora dan fauna dengan cara membangun cagar alam dan suaka margasatwa. Kita juga dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lahan dan tanah dengan cara menerapkan terasering pada lahan miring serta menjaga kelestarian hutan. Hutan selain dapat menjaga kesuburan tanah juga dapat sebagai habitat binatang maupun tumbuhan liar serta mengurangi polusi udara.
Salah satu penyebab polusi udara adalah limbah industri. Limbah industri tidak hanya menyebabkan polusi udara saja, limbah industri dapat menyebabkan eutrofokasi dan hujan asam. Eutrofokasi adalah pertumbuhan yang hebat pada tumbuha tertentu. Sedang hujan asam terjadi karena gas-gas berbahaya seperti, SO, SO2, NO dan NO2 berkondensi dengan partikel-partikel lain beserta titik-titik air sehingga terbentuk zat asam yang turun bersama air hujan. Jika limbah industri mengandung zat berbahaya dan mencemari air, maka zat-zat itu akan masuk ke dalam organisme-organisme yang hidup di dalamnya. Zat-zat itu akan membahayakan organisme-organisme dalam rantai makanan dan tentu saja berpengaruh buruk bagi tubuh.
Dalam kehidupan sehari-hari perlu diterapkan higiene dan sanitasi. higiene adalah usaha untuk memelihara kesehatan tubuh. Higiene dapat dilakukan dengan cara makan makanan empat sehat lima sempurna. Sedangkan sanitasi adalah usaha untuk menjaga dan memelihara kebersihan dan lingkungan hidup fisik manusia. Sanitasi dapat dilaksanakan dengan cara menghilangkan genangan-genangan air yang dapat menjadi sumber penyakit. Banyak cara untuk mencapai kualitas hidup yang optimal, yaitu :
  1. Perbaikan gizi masyarakat
  2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
  3. Pengadaan, pengaturan, dan pengawasan obat, makanan, dan minuman
  4. Peningkatan kesehatan lingkungan
Kita harus dapat mencontoh sikap Sidin dan warga desa Pandan Sari yang mampu mengubah keadaan desa mereka menjadi rukun dan makmur.


















Cerpen, Tema "Lingkungan"
Paradise of Earth

Terlihat dari jauh kabut pucat menyelimuti dataran basah itu dan matahari pagi memancarkan cahayanya yang berkilau, tanpa disadari aku melangkah bagai mimpi ke tempat itu, lalu duduk dibawah pohon yang diam. Disekelilingku tampak bunga-bunga kecil liar yang tumbuh bagai sekumpulan peri kecil yang bersinar, yang ditemani oleh beraneka daun kering yang terbaring dengan lekukan tak beraturan. Aku tak bisa menahan untuk menghirup aroma tajam rerumputan dan tanah.

Lalu mataku menerka lebih jauh, kulihat tempat di ujung sana sangat berbeda, hiruk pikuk kendaraan yang tiada hentinya melaju di jalan. Disana juga  banyak terdapat asap-asap pabrik yang mengepul tinggi seakan ingin menutupi seberkas awan putih di langit. Dan baruku sadari kabut pucat yang kulihat tadi berasal dari asap pabrik dan kendaraan-kendaraan itu. Aku melihat sekeliling, ternyata tempatku berada hanyalah taman kecil diantara gedung-gedung pencakar langit.

Aku ingat ibuku pernah berkata “Mereka telah merampas lingkungan kita yang asri, mengambilnya tanpa harus menggantinya itulah yang mereka pikirkan” Ya mereka memang tidak mengganti dengan hal yang lebih baik tapi mereka menggantinya dengan pagar-pagar beton, tidakkah mereka sadari? Walau diam tapi sebenarnya tumbuh-tumbuhan dan bumi kita sedang menangis, meratapi polusi-polusi yang dating untuk membunuh mereka. Bahkan es di kutub telah habis mencair, tak ada lagi tempat tinggal bagi pinguin dan beruang kutub pada saat ini. Tak mengherankan mereka tinggal kenangan keragaman satwa di ensklopedia.


Berbagai bencana alam yang datang adalah bukti kemurkaan mereka, untuk mengingatkan pada kita tentang anugrahnya, bukankah itu artinya kita berutang budi pada alam?

 Sejenak kita mundur ke beberapa tahun silam, ketika kampanye ketahanan iklim sedang digembar – gemborkan, ketika pemborosan energi telah terjadi, ketika pemborosan tersebut sekaligus memberikan efek rumah kaca pada langit akibat gas pembuangan yang mengapung di atmosfir memberikan efek rumah kaca terhadap daratan sejuta umat manusia di dunia.

Dalam hati aku berjanji “Aku akan berusaha mengembalikan bumi ini menjadi surga kembali, tanpa harus ada yang berubah tapi akan membuatnya terasa berbeda”.

Janganlah menjadi manusia yang egois, alam ini bukan hanya milik generasi kita, masih ada generasi – generasi selanjutnya yang ingin merasakan kesejukan pepohonan, jangan ditebang sembarangan, masih akan ada generasi yang ingin merasakan udara pagi yang sejuk nan teduh, jangan cemari dengan asap kendaraan. Masih ada generasi yang ingin merasakan keramahan hujan disaat musim panas, Masih ada generasi yang ingin menikmati iklim yang stabil, bukan panas yang tinggi yang bergantian dengan badai serta banjir yang melanda, akibat curah hujan yang menggila















cerpen tentang lingkungan
07 Jan






27 Votes

Fatih terbangun di atas tempat tidurnya, terbangun oleh sengatan matahari yang kian hari kian panas. Pagi hari itu serasa siang hari, “Uhuk – uhuk” fatih batuk karena debu yang terbawa angin kering dari jendela kamarnya, jendela kamar yang terletak tepat di samping kanan tempat tidurnya.

Musim hujan telah berlalu, setelah banjir melanda kota tempat tinggal fatih, kini kekeringan melanda kota tersebut, tak lelah sedikitpun bencana terus melanda negeri ini.
Pemerintah negara tersebut tidak lagi sanggup menanggulangi bencana kekeringan yang terjadi di berbagai tempat, para petani gagal panen, beras terpaksa diimpor dari luar negeri. Petani pun semakin melarat.
Walapun pada saat itu tahun 2108 tetapi kehidupan di dunia justru terasa mundur, ketergantungan akan minyak bumi di tahun – tahun sebelumnya, telah membuat berbagai negara di dunia melakukan berbagai penelitian mengenai energi yang ramah lingkungan, namun sayangnya ketinggian dan keramahan teknologi itu hanya dapat dinikmati oleh kalangan kaya dan miliarder, karena produk dari teknologi tersebut terlalu mahal.
Akibatnya, konsumsi minyak bumi yang semakin meningkat tajam setiap tahunnya. Dan Global Warming tak dapat terelakan, keegoisan generasi pada abad 21 telah dibalas oleh keganasan alam bumi tercinta. Fatih Fatahillah seorang anak berumur 17 tahun merasakan ganasnya alam pada saat itu. Ia pergi ke sekolah dengan berjalan kaki, karena krisis energi telah membuat dunia otomotif nyaris mati. Tak ada lagi angkutan umum.
Es di kutub telah habis mencair, tak ada lagi tempat tinggal bagi pinguin dan beruang kutub pada saat itu. Tak mengherankan mereka tinggal kenangan keragaman satwa di ensklopedia. Badai yang tak pernah melanda negeri tempat tinggal Fatih, kini mulai mencicipi kawasan pemukiman disekitar tempat tinggal Fatih.
Tangisan bayi tetangga memekakan telinga, bayi yang merasa panas terus menerus menangis, ibunya mengipasi anak bayi itu dengan penuh kasih sayang. Tetapi tetap saja, tengan sang ibu yang memegang kipas tak kuat lagi mengimbangi panasnya iklim kota tempat tinggal Fatih.
Kenapa tidak menyalakan kipas listrik? Sayangnya pembangkit listrik tenaga minyak bumi tak lagi memiliki bahan bakar, pembangkit listrik tenaga angin dan tenaga air pun masih sedikit. Maka pemadaman listrik tak terelakan.
Sejenak kita mundur ke waktu 1 abad silam, ketika kampanye ketahanan iklim sedang digembar – gemborkan, ketika pemborosan energi ratusan tahun telah terjadi, ketika pemborosan tersebut sekaligus memberikan efek rumah kaca pada langit akibat gas pembuangan yang mengapung di atmosfir memberikan efek rumah kaca terhadap daratan sejuta umat manusia di dunia.
Sejenak Ryan Fatahillah, calon kakek Fatih, peneliti perubahan iklim yang signifikan memikirkan berbagai macam solusi, kendaraan ramah lingkungan, Sistem Industri ramah lingkungan, energi alternatif, dan berbagai macam hal yang mengurangi penyebab Global Warming dan perubahan iklim di dunia.
Janganlah menjadi manusia yang egois, alam ini bukan hanya milik generasi kita, masih ada generasi – generasi selanjutnya yang ingin merasakan kesejukan pepohonan, jangan ditebang sembarangan, masih akan ada generasi yang ingin merasakan udara pagi yang sejuk nan teduh, jangan cemari dengan asap kendaraan. Masih ada generasi yang ingin merasakan keramahan hujan disaat musim panas, Masih ada generasi yang ingin menikmati iklim yang stabil, bukan panas yang tinggi yang bergantian dengan badai serta banjir yang melanda, akibat curah hujan yang menggila.
Semoga kita tidak cukup egois untuk selalu menggunakan mobil pribadi yang tempat duduknya tersisa untuk 4 orang. Semoga kita cukup rendah hati untuk menggunakan fasilitas transpotasi massal yang telah disediakan pemerintah demi generasi selanjutnya, demi negeri ini di masa depan, Indonesia Abad 22.











DOA ISTRI TUKANG GORENGAN
(Terinspirasi oleh Pak Krismianto, guru Seni Rupa SMP Santa Ursula BSD)
Pagi ini aku bangun seperti biasanya, jam empat subuh. Semua penghuni rumah masih terlelap dalam mimpi mereka.  Kusiapkan sarapan dan bekal makan untuk anak-anak yang akan sekolah. Seperti hari-hari biasanya sesudah beres urusan di rumah, aku pergi ke pasar tradisional untuk belanja keperluan dagangan suamiku. Suamiku seorang tukang gorengan yang mangkal di dekat terminal angkot di Tangerang.
Pasar Serpong sudah buka sejak pagi buta. Para pedagang yang berjualan di area parkir angkot sibuk melayani para pembeli yang kebanyakan para bakul yang akan berbelanja untuk dijual lagi di rumahnya atau dijajakan keliling. Kebanyakan para pembeli memang kaum hawa. Area parkir ini sampai jam enam digunakan untuk tempat mangkal para penjual sayur, buah, makanan kecil, bumbu, dll.
Aku mulai mencari barang yang akan kubeli. Karena suamiku penjual gorengan, barang yang kubeli adalah minyak curah, tepung terigu, tepung tapioka untuk campuran tepung terigu agar rasa gorengan lebih renyah dan kemeriuk, toge, wortel, kubis, daun bawang, ubi jalar, pisang uli, singkong, dan tentu saja tahu-tempe.
Ini dia masalahnya. Sesudah aku berkeliling mencari bahan-bahan tadi ternyata semua barang harganya makin naik saja. Sementara itu uang modal kami tetap sama, tidak bertambah. Wadoohh, opo iki, rek? Semua barang kok mahal.
Harga semua barang naik terus karena harga minyak dunia makin mahal. Begitu kata orang-orang. Katanya lagi bahan makanan ikut-ikutan mahal karena pengaruh minyak dunia dan juga karena global warming. Katanya sekarang lingkungan hidup makin kacau karena itu tanaman pangan pun kena akibatnya. Kan sekarang lagi ngetren global warming. Katanya lagi segala bencana yang terjadi di muka bumi ini gara-gara satu kata asing itu. Dan yang jelas semuanya itu ulah manusia begitu katanya. Kalau global warming ya itu sih tak begitu kupahami, tetapi kalau kekacauan ini ulah manusia itu sih setuju sekali.
Jadi semua orang harus mulai memikirkan bumi ini dengan berbagai cara. Salah satunya memperhatikan polusi yang dibuat oleh kendaraan yang berbahan bakar yang asalnya dari fosil. Sisa bahan bakar dari kendaraan yang berupa asap itu mengandung CO. Katanya lagi, gas itu semua menguap ke udara sampai sangat jenuh.   Lha yang menyebabkan bumi makin panas dan gonjang-ganjing iki sajane sopo? Kami ini kan hanya wong cilik pembuat gorengan saja. Kami ndak ngerti apa itu global  warming, tetapi yang kami rasakan bahwa hidup semakin sulit. Jadinya yang dikatakan dalam suluk dalang waktu wayangan kok jadi kenyataan, ya? Bumi gonjang-ganjing.
Lha, kula niku naming wong cilik. Bojone tukang gorengan, yang ndak pernah baca koran. Paling dengar berita dari tv, kata mbak penyiar yang ayu-ayu itu, memang segala sesuatu lagi tidak seimbang. Nah, itu dia akibat dari semua itu menimpa kami, keluarga tukang gorengan. Tentu saja aku tidak sendirian, itu sudah lama kutahu. Kami, wong cilik ini menjadi korban pertama dari semua situasi ini.
Tapi, yang mengherankan para penggede itu kok sepertinya tidak menyadari, apa lagi peduli pada keadaan ini. Mereka masih asyik dengan mainan masing-masing yang menghabiskan milyaran rupiah. Itu kata Mas Wahyu, mahasiswa yang jadi aktivis di kampusnya. Mas Wayu itu suka beli gorengan buatan suamiku tiap pagi sebelum kuliah.
Kalau menurut Mbak Ine, karyawati di sebuah pabrik benang, katanya memang kedaan negri kita tercinta itu sudah akut. Seperti lingkaran setan gitu katanya. Waduh, kok, ya menjadi tambah serem, ya? Tapi, walaupun tanah air kacau dan bumi makin panas pun, tukang gorengan seperti suamiku itu sangat dibutuhkan. Kenapa? Lha, semua orang dari kalangan dan kelas sosial apa pun suka gorengan, je! Mungkin aku ini ge-er karena bojone tukang gorengan. Tapi kenyataannya memang begitu kan? Coba siapa yang belum pernah makan gorengan di JABODETABEK bahkan seantero tanah air tercinta ini? Tukang gorengan itu setiap saat dibutuhkan. Pagi, siang, sore, bahkan malam hari pun masih ada yang mencari gorengan.
Nah, karena itu aku bingung, kok belanja ngubek-ngubek pasar Serpong, kok semuanya  mahal. Aduh, alamat diprotes langganan ini namanya. Padahal, buruh pabrik benang itu sarapannya makan gorengan. Nanti makan siang lauknya juga gorengan. Belum lagi pelajar SMP-SMA yang naik angkot juga suka beli gorengan untuk ngemil sambil bercengkarama dengan temannya. Bahkan, ibu-ibu yang bekerja di kantor dekat suamiku mangkal itu, kalau istirahat suka borong gorengan. Bagaimana jadinya nanti. Padahal lagi, tempe tahu itu makanan favorit lho! Kata Bu Dokter di Puskesmas dekat kontrakanku, katanya sumber gizi masyarakat yang murah dan sehat. Tapi sekarang akan berubah. Waduhhh….
Karena sudah sudah siang, akhirnya kuputuskan untuk pulang ke rumah dengan belanja seadanya sesuai uang modal belanja. Kasihan Mas Karmin, akan diprotes langganannya karena harga gorengan tambah mahal. Kasihan anak-anak, uang sekolahnya akan telat lagi. Kasihan si bungsu, susunya akan tambah diencerkan dengan ditambah air banyak-banyak. Kasihan Pak Haji, uang kontrakannya akan nunggak lagi. Wah… kok, gara-gara harga minyak dan gombal warming tadi jadinya merembet ke mana-mana, ya.
Mas Karmin sudah membereskan perangkatnya. Berangkat dengan gerobaknya. Siap mangkal dengan bahan ala kadarnya. Mas Karmin orangnya jujur. Tak mau meniru temannya yang suka mencampur minyak lama yang rupane wis ora karuan dengan minyak baru. Katanya biar ngirit. Prinsip Mas Karmin itu namanya curang. Yen curang kuwi ora apik. Temannya juga mencemplungkan plastik bekas bungkus minyak ke dalam mimyak yang panas. Katanya biar gorengannya kemeripik. Mas Karmin tak mau melakukannya karena itu ora becik, dosa, meracuni pangan, hukumnya dosa. Mas Karmin adalah tukang gorengan yang paling kukagumi. Dia lelaki jujur. Dan tentu saja dia suami yang baik. Bagiku dia adalah lelaki lelanang jagat.
Aku mengantarkan Mas Karmin sampai pintu gang. Kembali ke rumah petak kami untuk beres-beres. Ini kulakukan pada saat semua sudah beres, duduk di tikar dan bersandar di tembok sambil menyelonjorkan kaki.  Si Bungsu sudah tidur, kedua kakaknya sekolah, Mas Karmin masih jualan, dan pekerjaan rumah sudah selesai. Dalam diamku aku melipat tangan dan matur kepada yang Maha Kuasa:
Gusti Allah, Yang Maha Murah,
Segala barang di pasar tak ada yang murah
Harga tak bersahabat lagi
Ya Allah, Engkau yang menciptakan alam raya
Yang kaya raya
Bantulah kami untuk bertahan dalam situasi sulit seperti ini
Untuk memperjuangkan hidup yang sudah Engkau beri
Meski semua barang harganya mahal, tapi biarlah iman kami tetap kuat
Dagangan Mas Karmin tetap bisa laku agar kami bisa melanjutkan kehidupan kami
Ingatkan kami selalu untuk selalu memelihara iman di antara harga tepung, minyak goreng, sayuran, dan kedelai yang kian naik.
Engkau memahami kesusahan ini
Mohon kekuatanmu untuk supaya kami bisa melalui ini semua dengan sesantiasa mengucap syukur.
Biarlah harapan menjadi kekuatan bagi kami untuk senantiasa berjuang dengan penuh semangat. Amin.
Dalam diam dan tanganku yang terkatup aku melebur bersama semesta untuk sampai kepada yang Maha Tinggi melepaskan segala beban. Doaku mengambang dalam udara yang beraroma pengap,  menembusnya dan menggelepar untuk  sampai pada tujuanya. Aku duduk, meski dalam pengap, aku selalu punya harapan bisa melalui satu hari saja tanpa rasa khawatir. Hari esok tak perlu terlalu dirisaukan, tetapi perlu dipikirkan. Karena yang aku tahu risau tak menyelesaikan kesusahan.
Semoga dagangan Mas Karmin bisa cepat laku. Hari ini biar dia bisa cepat pulang dan  istirahat.



1 komentar:

  1. http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/01/khasiat-makan-semangka-bisa-perbaiki.html
    http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/01/indonesia-akan-alami-gerhana-bulan-ini.html
    http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/01/ingin-punya-anak-cerdas-ini-usia.html

    QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
    • BandarQ
    • AduQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    • BB : 2B3D83BE
    Come & Join Us!

    BalasHapus